Banjarnegara – Pembangkit listrik tenaga mikro hidro di Desa Pesangkalan, Kecamatan Pagedongan, Banjarnegara kini tinggal kenangan. Setelah pembangkit listrik tenaga air di Desa Pesangkalan sudah 10 tahun tidak lagi di gunakan.
Saat ini, sejumlah peralatan yang dulunya di gunakan sudah tidak lagi ada. Hanya aliran Sungai Pesangkalan yang masih mengalir hingga saat ini.
Perangkat Desa Pesangkalan Ipang Setya Budi mengaku tidak tahu pasti kapan pembangkit listrik tenaga air skala kecil ini mulai di tinggalkan. Ia menyebut, pembangkit listrik yang di perkirakan di bangun pada 2010 lalu hanya di gunakan sekitar 1 tahun.
“Kalau tidak salah di bangun 2010 lalu. Dulu sempat di gunakan warga sekitar satu tahun,” ujarnya.
Ia mengungkap, sulitnya mencari onderdil alat pembangkit listrik tersebut membuat pembangkit ini sulit untuk dirawat. Selain sulit di dapat, onderdil juga mahal.
“Dulu yang menjadi kendala oleh pengelola adalah onderdilnya itu sulit di cari. Jadi kalau ada yang rusak bingung mau cari di mana. Infonya juga mahal,” kata dia.
Selain itu, saat musim kemarau juga menjadi kendala. Lantaran debit aliran sungai berkurang. Sehingga listrik yang di hasilkan lemah.
“Saat masih beroperasi, kalau kemarau juga menjadi kendala. Karena sungai kecil,” ungkapnya.
Ipang menambahkan, sebelumnya ada 50 KK yang menggunakan alat pembangkit listrik ini. Namun saat ini, jaringan listrik sudah masuk ke wilayah Desa Pesangkalan.
“Sekarang listrik sudah masuk ke sini, jadi tidak ada niatan untuk menghidupkan lagi. Tetapi masih ada pembangkit listrik tapi itu yang swadaya masyarakat. Tetapi kalau kemarau seperti ini juga menjadi kendala,” tambahnya. ( Red-tim PJ ).