Banjarnegara, Potretjateng.com. Dandim 0704/Banjarnegara Letkol Inf Dhanang Agus Setiawan, S.E., M.Si. menjadi salah satu narasumber wawasan Kebangsaan dalam rangka kegiatan Peningkatan Kapasitas Masyarakat Dalam Penyelesaian Konflik Sosial dengan Tema ( Melalui koordinasi dan sinergitas kita tingkatkan peran aktif masyarakat dalam cegah dini dan konflik sosial) yang diselenggarakan Bakesbangpol Kabupaten Banjarnegara bertempat di Aula Kecamatan Purwareja Klampok Kabupaten Banjarnegara. Rabu (30/03/22).

Dandim 0704/Banjarnegara Letkol Inf Dhanang Agus Setiawan, S.E., M.Si. menyampaikan bahwa dalam kesempatan pertemuan ini ingin bersilaturahmi dengan bapak ibu semua karena saya baru pertama kalinya kunjungan di wilayah Purwareja Klampok, mohon doa restunya dan kerjasamanya agar bisa memegang amanah sebagai Dandim 0704/Banjarnegara dan saya mohon izin permisi karena saya orang baru di wilayah Banjarnegara.

Selanjutnya Dandim menyampaikan ttg pentingnya keberadaan Pemerintah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara karena kalau tidak ada Pemerintah tidak ada yang mengatur masyarakatnya. Fungsi dari pemerintah adalah untuk menciptakan ketentraman dan ketertiban masyarakat dan juga untuk menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat tujuan.

Dandim selanjutnya menjelaskan ttg Wawasan kebangsaan yang pengertiannya adalah cara pandang bangsa yang dilandasi dengan kesadaran diri sebagai warga negara untuk diri dan lingkungan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Nilai nilai wawasan kebangsaan diantaranya  Pengorbanan, Kesederajatan, Kekeluargaan dan Gotong royong.

Lebih lanjut disampaikan “dampak memudarnya wawasan kebangsaan diantaranya kehilangan jati diri dan karakter bangsa, ancaman disintegrasi bangsa, karena sukunya di Indonesia berbeda beda kalau tidak kuat benteng kita mudah diadu domba. Jangan sampai kejadian konflik sosial di masa lalu terulang kembali karena konsekuensinya mahal dan teramat menyakitkan terutama dari sisi trauma psikis. Butuh waktu yg cukup lama untuk bangkit, trauma masih ada sampai sekarang.

Dampak selanjutnya adalah melemahnya daya saing dan daya tangkal  bangsa serta tujuan dan cita cita bangsa kita yang tercantum dalam UUD 45 tidak terwujud,” jelasnya.

Konsensus dasar bangsa bagaimana cara menghadapinya yaitu dengan mengamalkan nilai nilai yang terkandung didalam Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI, untuk itu kedepan akan kita hidupkan lagi kampung Pancasila.

Bhineka Tunggal Ika, berbeda beda tetapi tetap satu. Pancasila harus kita tetap lestarikan dan kita pupuk. Pengalaman sejarah sudah membuktikan bahwa satu-satunya ideologi yg sesuai dgn karakteristik bangsa kita hanya satu yaitu Pancasila. (Pendimbna).

Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *