Banjarnegara – Di tengah upaya mendukung ketahanan pangan nasional, metode bercocok tanam di lahan terasering menjadi solusi utama bagi masyarakat di wilayah perbukitan, termasuk di Banjarnegara. Sistem ini tidak hanya memaksimalkan potensi lahan miring, tetapi juga menjaga nutrisi tanah tetap subur. Sabtu (25/01/2025), Sertu Sugeng Riyanto bersama empat Babinsa dari Koramil 01/Banjarnegara, Kodim 0704/Banjarnegara, Korem 071/Wijaya Kusuma, terjun langsung membantu petani di Kelurahan Argasoka, Kecamatan Banjarnegara.

Metode terasering, yang menciptakan undakan pada lereng bukit, memungkinkan para petani menanam padi di lahan dengan kemiringan tajam. Lokasi ini memanfaatkan sumber air melimpah dari perbukitan, sehingga cocok untuk bercocok tanam padi jenis Inpari 32 di lahan seluas 0,3 hektare. Kelompok Tani (Poktan) Berkah Tani, yang dipimpin oleh Bapak Suroto, bekerja sama dengan Badan Penyuluhan Pertanian (BPP) yang diketuai oleh Bapak Yuwono, serta didukung penuh oleh para Babinsa, untuk melaksanakan penanaman padi secara gotong royong.

Sertu Sugeng Riyanto menyampaikan rasa syukur atas keberhasilan kegiatan ini. “Alhamdulillah, kami dapat membantu meski hanya dengan tenaga. Dengan gotong royong, penanaman padi selesai lebih cepat. Harapan kami, hasil panen nanti dapat maksimal untuk mendukung ketahanan pangan wilayah Banjarnegara, dan lebih luas lagi, ketahanan pangan nasional,” ungkapnya.

Selain mendukung produktivitas pertanian, metode terasering memiliki banyak manfaat. Tidak hanya melindungi tanah dari erosi akibat hujan, tetapi juga mempertahankan kualitas nutrisi tanah untuk memastikan tanaman padi tumbuh subur dan sehat.

Dalam kesempatan terpisah, Danramil 01/Banjarnegara, Kapten Caj Indaryanto, memberikan apresiasi kepada para Babinsa yang telah berkontribusi langsung dalam kegiatan tersebut. “Terima kasih kepada anggota Babinsa yang selalu all-out dalam kegiatan bersama masyarakat. Ini adalah wujud nyata kemanunggalan TNI dengan rakyat. Saya juga berterima kasih kepada Bapak Yuwono dan tim BPP yang terus menjalin koordinasi dengan kami. Mohon maaf, saya tidak dapat hadir langsung karena ada tugas lain yang tidak bisa ditinggalkan,” ujarnya.

Bercocok tanam di lahan terasering bukan hanya upaya untuk mendukung ketahanan pangan, tetapi juga mencerminkan semangat gotong royong antara petani, TNI, dan instansi terkait. Dengan semangat kebersamaan ini, Banjarnegara terus berkontribusi dalam menjaga stabilitas pangan nasional.(Pendimbna).

Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *