Banjarnegara – Di tengah rimbunnya lereng perbukitan Desa Plumbungan, Kecamatan Pagentan, geliat pembangunan tak henti bergerak. Kali ini, harapan masyarakat Dukuh Sirandu untuk memiliki akses jalan tani yang layak mulai menjadi kenyataan. Pembangunan Jalan Usaha Tani (JUT) yang tengah berlangsung di wilayah RT 03 RW 03 ini bukan sekadar infrastruktur, melainkan denyut baru pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat, Rabu (02/06/25).
H. Sulaiman, Ketua Kelompok Tani Sirandu Bhakti, menaruh harapan besar terhadap proyek ini. Ia meyakini, JUT akan menjadi penggerak utama roda ekonomi desa. “Dengan akses jalan yang baik, mobilisasi pengangkutan hasil pertanian dan kegiatan perdagangan bisa berjalan lebih lancar. Ini akan berdampak langsung pada peningkatan pendapatan warga,” ujarnya penuh optimisme.
Pembangunan JUT ini merupakan bagian dari program The Development of Integrated Farming System in Upland Areas, yang didanai oleh Islamic Development Bank (IsDB) dengan total anggaran Rp 421.641.000. Dari jumlah tersebut, Rp 245.000.000 berasal dari anggaran pemerintah, sementara sisanya Rp 176.641.000 adalah hasil swadaya masyarakat. Proyek ini masuk dalam anggaran tahun 2025, dengan spesifikasi rabat beton sepanjang 700 meter, lebar 1,5 meter, dan tebal 15 cm.
Dukungan penuh juga datang dari unsur TNI. Danramil 18/Pagentan, Lettu Inf Jiam, melalui Babinsa Serka Supomo dan dua personel lainnya, turut mengawal jalannya pembangunan. “Jalan Usaha Tani ini adalah akses vital bagi angkutan hasil pertanian dan komoditas lainnya. Kami berharap setelah selesai dibangun, jalan ini dijaga dan dirawat agar manfaatnya bisa dirasakan dalam jangka panjang,” terang Serka Supomo.
Semangat gotong royong masih menjadi roh dari pembangunan di pedesaan. Hal itu terlihat dari keterlibatan warga Dukuh Sirandu yang antusias turun langsung dalam proses pengecoran. Bahkan, Kepala Dusun setempat, Bapak Musliman, turut bekerja bersama warga. “Kami ingin proyek ini berjalan lancar dan sesuai harapan. Maka kami semua ikut turun tangan,” ujarnya sembari mengangkat sekop di tengah pengecoran.
Pembangunan JUT ini bukan hanya tentang beton yang dicor atau jalan yang terbentang. Ini tentang harapan yang dibangun bersama, tentang masa depan ekonomi desa yang lebih cerah, dan tentang kebersamaan warga yang bergandengan tangan demi kemajuan kampung halamannya.(Pendimbna).