Banjarnegara  –  Kegiatan ubinan jagung Bisi 18 dilaksanakan di lahan demplot milik Kodim 0704/Banjarnegara seluas 2 hektar. Kegiatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk Bati Wanwil Kodim 0704/Banjarnegara Serka Wahyono Wibowo, Batituud Koramil 10/Bawang Serma Chobirin, Koordinator BPP Kecamatan Bawang Ibu Suparti, SP, dan Ketua kelompok tani Tiga Serangkai, Bapak Sukisno. Di Desa Binorong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Rabu (08/11/23).

Ubinan merupakan salah satu metode yang penting dalam dunia pertanian untuk menentukan perkiraan hasil panen. Metode ini dapat diterapkan pada berbagai jenis tanaman, seperti padi dan jagung. Caranya cukup sederhana, yakni dengan mengukur berapa meter. Pada kesempatan ini, ubinan jagung Bisi 18 dilakukan dengan mengukur lahan sebesar 2,5 x 2,5 meter dan kemudian hasilnya ditimbang dalam bentuk ontongan basah lepas kulit. Hasil tersebut kemudian dikonversi menjadi pipilan kering.

Dengan metode ubinan ini, petani dapat memperoleh perkiraan hasil per hektar. Dalam kegiatan ubinan tersebut, rata-rata diperoleh hasil ontongan basah lepas kulit sebanyak 11,14 kilogram dari luas lahan 2,5 x 2,5 meter. Setelah dikonversi dan dikurangi galengan sebesar 15%, perkiraan produksi untuk tiap hektar adalah sekitar 72,2 ton pipilan kering. Metode ubinan ini memberikan petani gambaran yang jelas tentang perkiraan hasil panen jagung sebelum panen dilakukan sepenuhnya.

Bati Wanwil Kodim 0704/Banjarnegara, Serka Wahyono Wibowo, menjelaskan bahwa kegiatan ubinan ini mendukung program pemerintah dan bertujuan untuk menentukan jumlah hasil dalam satu hektar. Hasil ubinan menjadi tolak ukur tingkat keberhasilan dalam budidaya jagung dan memberikan panduan untuk langkah-langkah yang perlu diambil dalam menanam jagung berikutnya. Hal ini sangat penting untuk memberikan masukan kepada para petani dan meningkatkan produktivitas pertanian.(Pendimbna).

Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *