Banjarnegara – Batiwanwil Kodim 0704/Banjarnegara, Serka Wahyono Wibowo, koordinator BPP Kecamatan Bawang Ibu Suparti S.P, dan Bapak Riyanto sebagai POPT Kecamatan Bawang bersama anggota kelompok tani Tiga Serangkai melaksanakan kegiatan pemantauan tanaman padi protani di lahan Demplot Kodim 0704/Banjarnegara di Desa Binorong, Kecamatan Bawang, Kabupaten Banjarnegara, Rabu, (17/05/23).
Pada kondisi saat ini, tanaman padi protani sudah berumur 37 hari dan mulai tumbuh subur. Namun, terdapat beberapa tanaman padi protani yang terkena penyakit blas. Penyakit ini disebabkan oleh cendawan Pyricularia oryzae. Patogen ini dapat berasal dari benih, sisa tanaman yang sakit, atau rumput-rumputan di sekitar tanaman. Secara umum, cendawan patogen tidak dapat bertahan lama dalam tanah dan tidak dapat bersaing secara saprofitik dengan mikroba lainnya.
Penularan penyakit blas dapat terjadi melalui angin dan gesekan antara daun dan air. Beberapa faktor yang mempengaruhi penularan penyakit ini antara lain varietas tanaman, kekurangan kalium dan silika, kekurangan air, dan stres tanaman akibat herbisida. Karena keragaman genetik patogen yang tinggi, varietas yang tahan terhadap blas di suatu daerah mungkin tidak tahan di daerah lain. Hubungan antara kekeringan dan stres tanaman akibat herbisida dengan kerentanan tanaman terhadap infeksi patogen blas telah diteliti. Selain itu, perbedaan suhu tertinggi dan terendah di suatu daerah juga mempengaruhi penyebaran penyakit blas, di mana semakin besar perbedaan suhu tersebut, semakin mendorong epidemi penyakit.
Dalam kegiatan pemantauan tanaman padi protani di lahan Demplot Kodim 0704/Banjarnegara, kelompok tani Tiga Serangkai bekerja sama dengan Batiwanwil Kodim 0704/Banjarnegara, koordinator BPP Kecamatan Bawang Ibu Suparti S.P, dan Bapak Riyanto sebagai POPT Kecamatan Bawang. Mereka bertujuan untuk mengidentifikasi dan memantau penyebaran penyakit blas serta mengambil tindakan yang diperlukan untuk pengendalian dan pencegahan lebih lanjut.
Dengan pemantauan yang terus-menerus dan adanya kerjasama antara berbagai pihak terkait, diharapkan dapat mengurangi dampak penyakit blas pada tanaman padi protani di daerah tersebut. Upaya pengendalian penyakit, seperti pemilihan varietas yang tahan, pemberian nutrisi yang cukup, pengaturan penggunaan herbisida, dan pemantauan lingkungan yang baik, akan menjadi langkah-langkah penting dalam menjaga keberhasilan pertanian padi protani di Kabupaten Banjarnegara. (Pendimbna).