Banjarnegara – Bati Wanwil Serka Wahyono Wibowo bersama kelompok tani melakukan kegiatan pemantauan tanaman jagung untuk menjaga keberhasilan program swasembada pangan. Pengecekan tanaman jagung yang sudah berumur 74 hari dilakukan untuk mengetahui apakah ada hama yang mengganggu dan merusak tanaman, seperti ulat dan walang sangit. Hama ini dapat menyebabkan penurunan produksi dan kualitas jagung. Di tanah demplot Kodim 0704/Banjarnegara seluas 2 Ha. Kamis (26/01/2023).
Oleh karena itu, petani harus benar-benar menjaga tanamannya dari hama tersebut dan melakukan perawatan khusus agar jagung dapat tumbuh dengan optimal. Pihaknya juga mengingatkan pentingnya pengendalian gulma yang dapat mengganggu tanaman jagung.
Dikatakan, di dalam pengecekan tanaman jagung yang sudah berumur 74 hari dilakukan untuk melihat hama utama yang berbahaya, pengganggu dan sangat merusak tanaman jagung, seperti ulat dan walang sangit . Karena binatang ini menyerang tanaman jagung dengan cara makan pucuk daunnya dan pada bunga jagung, serta bulir jagung. “Walang sangit ini berbahaya, karena menghisap bunga serta bulir jagung pada fase pengisian bulir dan pemasakan bulir, sehingga pengisian bulir jagung tidak sempurna, bahkan seringkali menyebabkan bulir jagung hampa,” jelasnya.
Dikatakan Bati Wanwil Serka Wahyono Wibowo, jika ulat dan walang sangit dianggap hama penting yang paling berbahaya merusak tanaman jagung, karena dapat mengakibatkan menurunnya produksi jagung, sekaligus menurunkan kualitasnya, sehingga petani harus betul-betul menjaga tanamannya dari binatang ini.
Disamping itu pihaknya juga menegaskan, jika perawatan khusus terhadap tanaman jagung perlu dilakukan, agar jagung bisa tumbuh optimal walaupun kondisinya sudah cukup subur dan yang perlu diwaspadai tentang pengendalian gulma, yaitu rumput liar pengganggu yang tumbuh di kanan kiri tanaman jagung.(Pendimbna).