Banjarnegara – Mentari pagi baru saja menembus sela dedaunan di Desa Winong, Kecamatan Bawang, saat langkah tegas seorang pria berseragam loreng menyusuri pematang sawah. Ia bukan datang untuk berpatroli, melainkan membawa semangat semangat untuk menanam dan membangun ketahanan pangan dari akar rumput. Dialah Serka Suryanto, Babinsa dari Koramil 10/Bawang Kodim 0704/Banjarnegara, Kamis (19/06/2025).

Serka Suryanto turun langsung ke sawah bersama para petani Kelompok Tani Sido Dadi untuk melakukan penanaman padi varietas Inpari 49, varietas unggul yang dikenal produktif dan tahan terhadap serangan hama serta penyakit.

“Ini bukan sekadar kegiatan tanam. Ini adalah bentuk kebersamaan dan tanggung jawab kami terhadap kedaulatan pangan,” ujar Serka Suryanto, sambil merunduk menanam batang demi batang padi.

Pendampingan yang ia lakukan tidak berhenti pada kerja fisik semata. Di sela-sela aktivitas di lumpur sawah, ia juga berbagi pengetahuan tentang teknik budidaya padi yang lebih efisien. Mulai dari cara pengolahan lahan, pemilihan bibit, hingga pemupukan yang tepat guna. Bagi para petani, masukan dari Babinsa menjadi tambahan semangat sekaligus wawasan baru.

“Kami sangat terbantu. Pak Babinsa bukan hanya ikut turun ke sawah, tapi juga memberi arahan yang membuat kami lebih yakin dalam bertani,” tutur Pak Marjuki, salah satu anggota Poktan Sido Dadi.

Pemilihan varietas Inpari 49 sendiri merupakan keputusan strategis. Varietas ini dikenal mampu menghasilkan panen yang lebih melimpah dan bertahan terhadap cuaca ekstrem serta serangan organisme pengganggu tanaman. Harapannya, petani tidak hanya mencukupi kebutuhan sendiri, tetapi juga dapat menopang ketersediaan pangan di wilayah Banjarnegara.

Di tengah tantangan pertanian seperti cuaca yang tak menentu dan keterbatasan teknologi, kehadiran Babinsa seperti Serka Suryanto menjadi penguat. Ia menjembatani program pemerintah dengan kebutuhan riil di lapangan. Ia juga menjadi simbol harapan bahwa TNI hadir bukan hanya di saat genting, tetapi juga dalam perjuangan sehari-hari rakyatnya.

“Kami ingin Desa Winong ini menjadi contoh. Bahwa ketika petani dan TNI berjalan bersama, hasilnya bukan hanya panen yang melimpah, tapi juga ketahanan dan kemandirian,” ujar Serka Suryanto menutup kegiatan hari itu.

Dengan semangat kebersamaan seperti inilah, cita-cita swasembada pangan bukanlah mimpi. Dari sawah yang basah dan tangan yang kotor, tumbuh harapan baru harapan akan bangsa yang kuat karena rakyatnya, dan karena mereka tak pernah berjalan sendiri. (PendimBna)

Shares:
Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *